Cara Menangani Penyakit Chikungunya
Cara Menangani Penyakit Chikungunya
Virus Chikungunya tidak bisa menyebar langsung dari satu orang ke orang lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti atau Ae. albopictus, dua jenis nyamuk yang juga bisa menyebabkan virus dengue. Virus chikungunya termasuk dalam gen alphavirus dari keluarga Togaviridae yang ditemukan di negara-negara tropis.
Biasanya nyamuk ini menyerang pada siang hari, namun gigitannya terjadi terutama pada dini hari dan sore hari. Anda lebih rentan menyerang saat berada di luar rumah, meski tidak mengesampingkan itu dan nyamuk. Aegypti juga bisa menyerang di dalam rumah.
Dan nyamuk. aegypti lebih banyak hidup dan berlomba di tempat-tempat yang dekat dengan manusia, terutama di dalam rumah. Tempat yang dihuni oleh nyamuk adalah tangki air, bak mandi, gelas dan pot penuh air. Dan nyamuk. albopictus memiliki tempat berkembang biak lebih banyak daripada Ae. aegypti Selain genangan air pada ban kendaraan tua, kolam atau tanaman pot, nyamuk ini juga bisa direproduksi di genangan air yang ada di lubang pohon, bambu dan tempurung kelapa.
Tidak ada vaksin yang bisa mencegah orang yang terinfeksi chikungunya. Pencegahan Chikungunya dilakukan dengan fokus menghindari gigitan nyamuk dan membasmi habitat dimana nyamuk berkembang biak. Pemerintah Indonesia telah mempromosikan program "3M-Plus". 3 M adalah:
Tiriskan dan sikat tangki air, seperti bak mandi, toilet dan lainnya
Tutup tangki air.
Gunakan atau daur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan seperti ban bekas, tempurung kelapa, dan lain-lain.
Sedangkan tindakan 'lebih' / tambahan yang bisa dilakukan untuk membasmi jenis nyamuk adalah:
Tempatkan kontainer yang tidak terpakai pada posisi terbalik.
Jaga agar larva di kolam.
Taburi debu larvisida (larva atau larva nyamuk) dalam wadah air yang terdegradasi atau di daerah perairan yang sulit.
Bersihkan gelas, akuarium dan hewan peliharaan secara teratur minimal seminggu sekali.
Pastikan tangki septik tetap tertutup dan tidak bocor.
Pastikan talang atap tidak mengandung genangan air.
Pasang kasa antena ke jendela.
Hindari menggantungkan pakaian di luar rumah.
Berikut ini adalah saran untuk menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Pakailah pakaian dalam atau lotion antinyamuk jika Anda berada di area dengan potensi banyak nyamuk, seperti di kebun.Anda harus memakai pakaian dengan warna-warna cerah. Nyamuk lebih enggan berpegang pada warna ini. Gunakan semprotan listrik atau antinyamuk di sore hari, bahkan gunakan kelambu jika perlu. Tapi hindari obat semprot jika ada bayi, sakit atau manula. Minimalkan baunya, seperti parfum atau pernis. Bau ini bisa menarik nyamuk untuk bertengger. Merokok / menodai untuk membunuh nyamuk biasanya dilakukan terutama saat chikungunya atau demam berdarah sudah wabah di suatu daerah. Pastikan fumigasi yang dilakukan di rumah atau tempat kerja Anda dilakukan dengan prosedur yang benar sesuai dengan siklus hidup nyamuk.
Biasanya nyamuk ini menyerang pada siang hari, namun gigitannya terjadi terutama pada dini hari dan sore hari. Anda lebih rentan menyerang saat berada di luar rumah, meski tidak mengesampingkan itu dan nyamuk. Aegypti juga bisa menyerang di dalam rumah.
Dan nyamuk. aegypti lebih banyak hidup dan berlomba di tempat-tempat yang dekat dengan manusia, terutama di dalam rumah. Tempat yang dihuni oleh nyamuk adalah tangki air, bak mandi, gelas dan pot penuh air. Dan nyamuk. albopictus memiliki tempat berkembang biak lebih banyak daripada Ae. aegypti Selain genangan air pada ban kendaraan tua, kolam atau tanaman pot, nyamuk ini juga bisa direproduksi di genangan air yang ada di lubang pohon, bambu dan tempurung kelapa.
Tidak ada vaksin yang bisa mencegah orang yang terinfeksi chikungunya. Pencegahan Chikungunya dilakukan dengan fokus menghindari gigitan nyamuk dan membasmi habitat dimana nyamuk berkembang biak. Pemerintah Indonesia telah mempromosikan program "3M-Plus". 3 M adalah:
Tiriskan dan sikat tangki air, seperti bak mandi, toilet dan lainnya
Tutup tangki air.
Gunakan atau daur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan seperti ban bekas, tempurung kelapa, dan lain-lain.
Sedangkan tindakan 'lebih' / tambahan yang bisa dilakukan untuk membasmi jenis nyamuk adalah:
Tempatkan kontainer yang tidak terpakai pada posisi terbalik.
Jaga agar larva di kolam.
Taburi debu larvisida (larva atau larva nyamuk) dalam wadah air yang terdegradasi atau di daerah perairan yang sulit.
Bersihkan gelas, akuarium dan hewan peliharaan secara teratur minimal seminggu sekali.
Pastikan tangki septik tetap tertutup dan tidak bocor.
Pastikan talang atap tidak mengandung genangan air.
Pasang kasa antena ke jendela.
Hindari menggantungkan pakaian di luar rumah.
Berikut ini adalah saran untuk menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Pakailah pakaian dalam atau lotion antinyamuk jika Anda berada di area dengan potensi banyak nyamuk, seperti di kebun.Anda harus memakai pakaian dengan warna-warna cerah. Nyamuk lebih enggan berpegang pada warna ini. Gunakan semprotan listrik atau antinyamuk di sore hari, bahkan gunakan kelambu jika perlu. Tapi hindari obat semprot jika ada bayi, sakit atau manula. Minimalkan baunya, seperti parfum atau pernis. Bau ini bisa menarik nyamuk untuk bertengger. Merokok / menodai untuk membunuh nyamuk biasanya dilakukan terutama saat chikungunya atau demam berdarah sudah wabah di suatu daerah. Pastikan fumigasi yang dilakukan di rumah atau tempat kerja Anda dilakukan dengan prosedur yang benar sesuai dengan siklus hidup nyamuk.
Komentar
Posting Komentar